...|||ooooOO0OOoooo|||... Selamat Datang di Webblog Resmi Forum Anak Kabupaten Batang, Semoga Bermanfaat. ...|||ooooOO0OOoooo|||... Dukung Kabupaten Batang menuju Kabupaten Layak Anak.
On Minggu, Januari 23, 2011 by Forum Anak Kabupaten Batang in , ,    No comments
Di negara manapun di dunia ini terdapat masalah anak terlantar. Bahkan di negara yang menurut istilah ekonomi disebut negara maju, tidak lebih kecil masalah anak terlantar yang dihadapinya. Bahkan kemajuan dalam bentuk modernisme yang tidak bersumberkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa sebaliknya dapat menyuburkan egoisme manusia, yang selanjutnya dapat menjadi salah satu sebab terlantarnya anak-anak. Adanya anak-anak terlantar di dalam masyarakat kita merupakan krisis yang harus dihadapi oleh seluruh anggota masyarakat kita.
Sebagai anggota masyarakat Pancasila, kita menyadari bahwa sistem sosial kita didasarkan atas usaha-usaha bersama untuk saling membantu di dalam kehidupan masyarakat kita dan keberhasilannya akan sangat tergantung pada itikad dan kesediaan kita untuk secara bersama-sama mengusahakan agar dunia ini dapat menjadi lebih indah, lebih adil dan lebih damai.
Oleh karenanya SOS Desa Taruna mengambil langkah untuk bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk secara bersama-sama memberikan perhatian dan mengulurkan tangan untuk membantu masalah anak-anak terlantar yang masih banyak terdapat di dalam masyarakat kita.
SOS Desa Taruna Indonesia adalah sebuah Organisasi Sosial dengan bentuk yayasan, bersifat swasta, non politik dan tidak bertujuan mencari keuntungan. Di Indonesia SOS Kinderdorf ini diberi nama SOS Desa Taruna. Dinamakan "Desa" karena merupakan satu kelompok Pengasuhan Anak dengan segala sarananya, sehingga seakan-akan membentuk suatu desa. Pendiri Yayasan SOS Desa Taruna Indonesia adalah Dr. Agus Prawoto (1928 – 2009).
Tujuan dari SOS Desa Taruna khususnya adalah untuk memberikan pertolongan kepada anak-anak yang karena satu dan lain sebab telah terlantar atau diterlantarkan oleh orang tuanya. Pertolongan yang diberikan berupa rumah tinggal, kehangatan kasih sayang ibu, perawatan dan pendidikan, sehingga di kemudian hari mereka akan mampu berdiri sendiri.
Semenjak masih merupakan gagasan untuk didirikannya SOS Desa Taruna di Indonesia, Ibu Tien Soeharto telah memberikan dukungannya dan akhirnya beliau juga menjadi Pelindung Yayasan SOS Desa Taruna Indonesia. Demikian pula Menteri Sosial saat itu, Almarhum Bapak Tambunan, telah menjadi pendorong terlaksananya gagasan pendirian SOS Desa Taruna dan beliau telah menetapkan bahwa Menteri Sosial secara ex Officio juga menjadi Pelindung.
SOS Desa Taruna yang pertama dibangun di Indonesia terletak di Jalan Teropong Bintang Lembang, Bandung, berkat bantuan Bapak Solihin G.P., Gubernur Jawa Barat pada waktu itu. SOS Desa Taruna tersebut dibangun di atas sebidang tanah seluas 5 Ha, yang hak gunanya diperoleh dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat. Dewasa ini SOS Lembang dihuni oleh 152 anak asuh.
SOS Desa Taruna yang kedua berada di Cibubur yaitu SOS Desa Taruna Jakarta Karya Bhakti RIA Pembangunan, dan merupakan karya bakti Yayasan RIA Pembangunan bersama dengan SOS Desa Taruna Indonesia. SOS Desa Taruna ini merupakan prakarsa Ibu Tien Soeharto selaku Ketua Umum Yayasan RIA Pembangunan dan selaku Ibu Pelindung SOS Desa Taruna Indonesia. Sebagai pelaksana operasional dalam kerja sama tersebut adalah Ibu dr. H.A. Habibie. SOS Desa Taruna ini dihuni oleh kurang lebih 138 anak asuh. Pada permulaan tahun 1984 Bapak Presiden telah berkenan meresmikan SOS Desa Taruna ini.
SOS Desa Taruna yang ketiga adalah SOS Desa Taruna Semarang. Anak-anak asuhnya kini telah mencapai kurang lebih 148 anak. SOS Desa Taruna yang keempat didirikan di Indonesia terletak di Tabanan, Bali. Saat ini sudah ada 132 anak Hindu yang diasuh di SOS Bali. Saat ini SOS Desa Taruna Indonesia sedang berupaya mengembangkan sayapnya ke Indonesia Bagian Timur, yaitu ke Pulau Flores, pulau yang mendapat musibah tsunami dan gempa bumi tahun 1992. Saat ini telah dibangun 15 unit rumah di dekat kota Maumere dan sudah ditampung 202 anak-anak yatim piatu dan terlantar.
Bencana gempa bumi dan tsunami di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara telah menyisakan kesengsaraan yang mendalam bagi anak-anak. Untuk itu SOS Desa Taruna meresponnya dengan memberi bantuan kepada para pengungsi dan anak-anak korban bencana, dengan program rekonstruksi rumah rakyat, sekolah, serta pendirian 3 (tiga) SOS Desa Taruna baru di Banda Aceh, Meulaboh dan Medan.
SOS Desa Taruna Medan diresmikan pada bulan Oktober 2007. Di atas tanah seluas 2,3 hektar di dirikan 15 rumah keluarga, perpustkaan, taman kanak-kanak, ruang komputer, ruang kesenian, klinik, lapangan olah raga, arena bermain dan aula untuk menunjang kegiatan dan pendidikan anak-anak.
Di tanah Serambi Mekkah telah diresmikan pada tahun 2008 dua SOS Desa Taruna, yaitu SOS Desa Taruna Banda Aceh dan SOS Desa Taruna Meulaboh. Sebagian besar anak-anak yang diasuh di kedua SOS Desa Taruna tersebut adalah anak-anak korban tsunami dan korban konflik. SOS Banda Aceh didirikan di atas tanah seluas 2,2 hektar, sedangkan SOS Meulaboh dibangun di atas tanah seluas 1,7 hektar. Di kedua SOS Desa Taruna di Nanggroe Aceh Darussalam itu anak-anak mendapatkan kembali kasih sayang keluarga dan rumah yang nyaman. Di masing-masing SOS Desa Taruna berdiri 15 rumah keluarga, sebuah musholla, perpustakaan, taman kanak-kanak, ruang komputer, ruang kesenian, lapangan olah raga, arena bermain dan juga aula. Suasana Islami sangat terasa di kedua SOS Desa Taruna tersebut, karena semua anak yang dibesarkan di sana beragama Islam.
Dengan meningkatnya waktu, tentu di antara anak-anak asuh tersebut ada yang meningkat menjadi remaja. Untuk itu telah dibangun tempat tinggal yang khusus diperuntukkan bagi remaja putra, semacam Wisma Remaja. Disamping itu disediakan pula gedung dan sarana untuk keterampilan bagi para remaja putra maupun putri, yang terdiri dari sarana keterampilan pengelasan, perkayuan, perbengkelan, peternakan, pertanian, perikanan, menjahit dan tata boga.
Anak-anak yang mulai duduk di bangku sekolah menengah perta­ma sampai dengan sekolah tinggi dianjurkan untuk terjun ke dalam bidang yang berguna bagi pembentukan keterampilan dan kepribadian mereka, sehingga hal tersebut memungkinkan mereka lebih siap menghadapi hidup mandiri secara tepat di kemudian hari.
Atas jasa-jasanya dalam hal memberikan pertolongan bagi anak-anak terlantar, Hermann Gmeiner telah menerima Tanda Kehor­matan dan Bintang Penghargaan lebih dari 100 negara. Bahkan sudah beberapa kali dicalonkan untuk menerima Hadiah Nobel.
Kini Prof. Dr. H. C. Hermann Gmeiner telah tiada, ia telah dipanggil oleh Yang Maha Pengasih pada tanggal 26 April 1986. Memang, Hermann Gmeiner pendiri SOS Kinderdorf dan Bapak SOS Kinderdorf di seluruh dunia telah tiada, tetapi semangat dan jiwanya tetap meresap di dalam sanubari kehidupan SOS Kinderdorf di seluruh dunia.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda dengan benar