TEMPO Interaktif, Jakarta:Forum Anak Bebas Tembakau kampanyekan tolak iklan 
rokok."Apapun alasannya tidak boleh beriklan rokok untuk acara remaja," ujar Sekretaris Jendral Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait kepada Tempo melalui telepon selular, Sabtu (31/5).
Forum ini terdiri 56 anak yang berbagai latar belakang, termasuk dari keluarga perokok. Selama berdiskusi dari Rabu (28/5)-Jumat (30/5), forum berjanji meningkatkan kesadaran iklan rokok dalam acara seni budaya dan olahraga merupakan strategi pemasaran industri rokok.
Hasil survei forum, Arist melanjutkan akan dipaparkan ke Departemen Kesehatan, Departemen Budaya dan Pariwisata, Departemen Perindustrian dan Dewan Perwakilan Rakyat. Tuntutan ke Depbudpar, menurut Arist karena teryata sebagian besar iklan rokok dijadikan promosi tempat wisata.
Paparan ke anggota dewan bertujuan menggulirkan UU Perlindungan Anak dari Bahaya Tembakau. "Selama ini masih tergabung dengan UU Kesehatan." papar Arist. UU ini nantinya akan menjerat industri rokok, bukan anak yang meroko. "Mereka justru korban," tutup Arist.
Dianing Sari (Tempo)
rokok."Apapun alasannya tidak boleh beriklan rokok untuk acara remaja," ujar Sekretaris Jendral Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait kepada Tempo melalui telepon selular, Sabtu (31/5).Forum ini terdiri 56 anak yang berbagai latar belakang, termasuk dari keluarga perokok. Selama berdiskusi dari Rabu (28/5)-Jumat (30/5), forum berjanji meningkatkan kesadaran iklan rokok dalam acara seni budaya dan olahraga merupakan strategi pemasaran industri rokok.
Hasil survei forum, Arist melanjutkan akan dipaparkan ke Departemen Kesehatan, Departemen Budaya dan Pariwisata, Departemen Perindustrian dan Dewan Perwakilan Rakyat. Tuntutan ke Depbudpar, menurut Arist karena teryata sebagian besar iklan rokok dijadikan promosi tempat wisata.
Paparan ke anggota dewan bertujuan menggulirkan UU Perlindungan Anak dari Bahaya Tembakau. "Selama ini masih tergabung dengan UU Kesehatan." papar Arist. UU ini nantinya akan menjerat industri rokok, bukan anak yang meroko. "Mereka justru korban," tutup Arist.
Dianing Sari (Tempo)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kerjasama
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi komentar anda dengan benar