...|||ooooOO0OOoooo|||... Selamat Datang di Webblog Resmi Forum Anak Kabupaten Batang, Semoga Bermanfaat. ...|||ooooOO0OOoooo|||... Dukung Kabupaten Batang menuju Kabupaten Layak Anak.
On Jumat, Maret 20, 2009 by Forum Anak Kabupaten Batang in , ,    No comments
BATANG - Ratusan anak usia sekolah di Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang tidak melanjutkan pendidikan. Hal tersebut terjadi karena faktor ekonomi keluarga dan keengganan anak untuk melanjutkan pendidikan.
Jumlah anak-anak yang putus sekolah ataupun tidak melanjutkan pendidikan dasar sembilan tahun seperti yang diwajibkan oleh pemerintah itu tersebar di 18 desa.

''Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari masalah ekonomi keluarga yang orang tuanya tidak sanggup membiayai, faktor anak yang memang enggan untuk melanjutkan. Ada juga yang memilih melanjutkan pelajarannya ke pondok pesantren,'' ujar Camat Warungasem Iman Sujono SSos.
Selain itu, menurut dia, mayoritas kepala keluarga yang ada di Kecamatan Warungasem hanya berpendidikan SD. Mereka sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan buruh pabrik. Keadaan itulah yang mendasari banyaknya anak putus sekolah.
Menurut dia, untuk mengatasi masalah tersebut pihak kantor kecamatan sudah berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan. Salah satunya dengan melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah yang pasti. Kantor kecamatan juga mengajak anggota masyarakat yang mempunyai anak usia sekaloh untuk melanjutkan pendidikannya.
''Bupati menaruh perhatian besar dalam bidang pendidikan, salah satunya dengan memberikan bantuan beasiswa bagi kaum dhuafa. Karena itu kami mengimbau masyarakat yang mempunyai anak-anak usia sekolah yang berhenti ataupun tidak melanjutkan sekolah agar mau kembali bersekolah,'' ujar Iman Sujono.
Dia menyatakan masyarakat yang maju adalah masyarakat yang berpendidikan. Oleh sebab itu, pendidikan merupakan kebutuhan pokok."
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Warungasem Sriyanto SPd menjelaskan, banyak anak yang tidak melanjutkan pendidikan di wilayah Warungasem karena selain faktor ekonomi juga masih kurangnya minat belajar. Karena itu, mereka lebih memilih bekerja untuk mendapatkan uang.
''Ada kecederungan masih banyak yang memilih berkerja untuk mendapatkan uang dibandingkan dengan melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi. Nampaknya di masyarakat Warungasem ada pandangan sudah bisa membaca dan menulis sudah cukup,'' ujar Sriyanto.
Karena saat ini masih banyak yang lebih memilih berhenti sekolah dan bekerja, maka Cabang Dinas Pendidikan telah melakukan beberapa program untuk memacu kembali keinginan masyarakat untuk belajar.
Hal itu dilakukan untuk menyukseskan wajib belajar sembilan tahun. Salah satunya, saat ini di Kecamatan Warungasem sudah ada empat kelompok belajar (Kejar) paket B (setara SMP). ''Program Kejar Peket B ini dibiayai APBD dan APBN sehingga peserta tidak dipungut biaya. Bahkan di Desa Sawajoho, Kades Sudarno bersedia memberikan makanan bagi masyarakat yang bersedia mengikuti pendidikan penyetaraan.''(ar-52m)
Sumber : Suara Merdeka

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda dengan benar